1. Teori Kejadian Alam Semesta
    1. Dentuman Dahsyat (big bang), Abbe Lemaitre

Alam semesta ini bermula dari gumpalan superatom raksasa yang suhunya antara 10 milyar sampai 1 trilyun0 C. Gumpalan superatom tersebut meledak, menyebar menjadi debu dan awan hidrogen yang kelamaan membentuk bintang-bintang dengan ukuran yang berbeda-beda. Bintang-bintang tersebut berpusat membentuk kelompoknya masing-masing yang kemudian disebut galaksi

    1. Keadaan Tetap (Steady State), Hoyle

Alam semesta akan datang silih berganti berbentuk atom-atom hidrogen dalam ruang angkasa, membentuk galaksi baru dan menggantikan galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.

    1. Osilasi

Adanya dentuman besar dan pada saat gravitasi akan menyedot kembali sehingga alam semesta akan mengempis (collapse) yang pada akhirnya akan menggumpal kembali dengan kepadatan dan temperatur yang tinggi dan akan terjadi dentuman yang keras lagi. Begitu seterusnya terjadi berulang kali.

  1. Tata Surya

Proses perluasan alam semesta terus berlanjut dengan periode yang sangat cepat. Materi-materi dari dentuman besar yang menyebar kesegala penjuru alam semesta ini membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi dan partikel materi lainnya.

    1. Matahari

Energi yang sangat panas yang terjadi karena tekanan yang sangat besar dipusatnya.

    1. Planet

Benda angkasa anggota dari sistem tata surya berbentuk bulat dan memiliki orbit tersendiri.

a. merkurius

b. venus

c. bumi

d. mars

e. yupiter

f. saturnus

g. uranus

h. neptunus

    1. Komet

Benda langit yang melintasi matahari dengan lintasan lonjong

    1. Asteroid/ Planetoid/ Planet Minor

Planet-planet kecil yang sangat banyak dan beredar pada orbitnya diantara Mars dan Yupiter

    1. Meteoroid/ Meteor/ Meteorit

Anggota tata surya yang diperkirakan berasal dari potongan komet dan pecahan-pecahan asteroid. Meteor yang jatuh sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.

  1. Bumi

    1. Sejarah Pembentukan Bumi

a. Fase awal mula jadi alam semesta

b. Fase pembentukan bintang-bintang

c.Fase supernova

d. Fase pendinginan nebula

e. Fase pembentukan matahari dan cincin planet

f. Fase akresi

g. Fase pembentuksn bumi dan tahap kompresi

h.Pembentukan atmosfer, samudra, dan makhluk hidup

i. Makhluk hidup

    1. Lapisan-lapisan bumi

a. Atmosfer

Selubung gas yang menyelimuti planet. Atmosfer melindungi bumi dari berbagai gangguan benda angkasa yang berbahaya, menjaga suhu tetap stabil dan hangat, serta mengatur siklus cuaca dan iklim bumi.

b. Kerak Bumi

Kerak bumi merupakan lapisan batuan yang paling atas dari struktur bumi. Di bawah benua, ketebalan kerak bumi mencapai 70 km, tetapi di bawah lautan hanya sekitar 6 km, dengan suhu mencapai 10500 C.

c. Mantel Bumi

Di bawah lapisan kerak bumi terdapat lapisan mantel bumi. Mantel bumi merupakan lapisan cair-liat kira-kira setebal 2900 km, dengan suhu mencapai 37000 C.

d. Inti Bumi

Terdapat dua lapisan, lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Ketebalan lapisan inti luar sekitar 2000 km tersusun dari besi cair akibat dari suhunya yang tinggi sekitar 42000 C.

Lapisan inti dalam terdapat di pusat bumi, merupakan sebuah bola berdiameter 2740 km. Lapisan ini tersusun dari besi dan nikel padat. Suhu di pusat ini mencapai 45000 C.

    1. Hanyutan Benua

Permukaan bumi yang tampak diam sejak zaman dahulu telah mengalami perjalanan atau pergeseran yang jauh. Pada mulanya dipermukaan bumi hanya ada satu benua-yaitu Pangea dan satu samudra, yaitu Tethys. Pada zaman Trias akhir, Pangea mengalami perpecahan menjadi dua benua besar, yaitu Gondwana dan Laurasia. Pada zaman karbon sekitar 65 juta tahun yang lalu, pemisahan benua sudah tampak seperti sekarang, tetapi daratan India belum bersatu dengan Asia.

    1. Lempeng Tektonik

Lempeng-lempeng tektonik selalu saling bergerak dan mendesak. Lempeng tektonik yang bagian atasnya samudra disebut lempeng samudra, sedangkan lempeng tektonik yang bagian atasnya terdapat massa benua disebut lempeng benua.

Langganan: Postingan (Atom)